Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungNya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. Tetapi Dia tertikam oleh pemberotakan kita. Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh (Jes.53:4-5) Ayat ini merenungkan kembali kesengsaran dan kematian Tuhan Yesus di hari Jumat Agung ini.
Oleh Yusuf Deswanto Yesaya 534-5; 1 Petrus 224-25 “Bilur-Nya, bilur-Nya, bilur-Nya sungguh heran. Bilur-Nya, bilur-Nya membawa kesembuhan. Asal percaya saja semua sakit hilanglah, oleh darah Yesus menolong.” Kalimat-kalimat di atas adalah lirik dari sebuah lagu pujian yang populer di beberapa gereja, khususnya gereja-gereja dengan denominasi Pentakosta/Kharismatik. Sebagai salah satu jemaat gereja Pentakosta, sejak kecil saya sangat mengenal lagu ini. Dalam kesederhanaan liriknya, saya dan banyak jemaat gereja Pentakosta lainnya akan mudah menyimpulkan makna lagu ini “bilur-bilur Yesus membawa kesembuhan semua penyakit orang percaya.” Saya juga sangat yakin, setiap jemaat yang menyanyikan lagu ini pasti memahami kata “kesembuhan” dan “sakit” di sini dalam pemaknaan sakit atau sembuh secara fisik/medis. Jadi, apakah demikian yang dimaksudkan pernyataan “oleh bilur-bilur-Nya kita kamu menjadi sembuh” di dalam Alkitab? Kutipan “oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh” adalah satu bagian kecil dari penggambaran nabi Yesaya akan “hamba Tuhan yang menderita” di dalam Yesaya 5213-5312. Pernyataan ini kemudian dikutip oleh Rasul Petrus dalam suratnya yang pertama 1 Petrus 224, dengan mengubah kata ganti orang pertama jamak kita menjadi kata ganti orang kedua jamak kamu. Kata “bilur” Ibr. chabburah; Yun. mólóps digunakan untuk menunjukkan bekas luka-luka memar, lebam, bengkak, membiru dan berdarah, khas luka-luka bekas cambukan pada tubuh “hamba Allah yang menderita”. Lembaga Alkitab Indonesia LAI menuliskannya sebagai jamak “bilur-bilur,” tetapi dalam teks Ibrani Yesaya 535 maupun teks Yunani LXX. Yes. 535; 1 Pet. 224 kata “bilur” adalah tunggal. Tak terbantahkan lagi, bahwa gambaran “hamba yang menderita” dalam Yesaya 5213-5312 menubuatkan penderitaan dan siksaan yang akan dialami oleh Yesus Kristus, “Sang Mesias yang menderita” itu. Kutipan Petrus dari gambaran hamba yang menderita Yesaya menegaskan penggenapan nubuat nabi Yesaya di dalam pribadi Yesus Kristus. Gambaran Yesaya yang detil dalam Yesaya 5213-5312 penuh dengan elemen-elemen retoris dan figuratif, sehingga mungkin saja pembaca masa kini menafsirkan “sakit” ayat 4 dan “sembuh” ayat 5 dalam makna sakit dan sembuh secara fisik meski konteks ayat-ayat sebelum dan sesudahnya juga lebih menjelaskan makna penggantian hukuman dosa secara menyeluruh. Namun ketika kita mengacu kepada penafsiran Petrus di suratnya, jelas bahwa makna “sakit” dan “sembuh” di sini adalah dalam pemaknaan spiritualitas dan moralitas hidup, yaitu “kesakitan” sebagai “dosa” dan “kesembuhan” sebagai “pembebasan dari dosa.” Perhatikan kutipan lengkap dari surat Petrus tersebut “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” – penekanan ditambahkan. “Dagangan” ajaran “kesembuhan ilahi” secara fisik/medis yang sering mengutip bagian Alkitab ini telah sekian lama menyelewengkan mendistorsi pola pikir umat Kristen, sehingga lagu pujian dan doa-doa pun lebih diarahkan kepada aspek kesembuhan fisik/medis. Hingga saat ini, dari grup-grup Whatsapp yang saya ikut, saya masih sering membaca doa-doa semacam “kiranya bilur Yesus menyembuhkan penyakitmu.” Tak sedikit pula yang kemudian mengaminkan pernyataan tersebut. Tentu saja saya tidak sedang menampik bahwa kuasa Yesus Kristus sanggup menyembuhkan segala penyakit manusia, baik pada masa hidup-Nya di dunia atau setelah kebangkitan-Nya. Ya, mujizat kesembuhan dari segala penyakit masih dapat berlangsung hingga saat ini, jika Allah mau bekerja. Namun terlalu menyederhanakan “kesembuhan” dari segala “penyakit-penyakit dosa”, baik yang berdampak secara fisik, mental, moral, dan karakter hidup manusia, dengan hanya berorientasi pada kesembuhan fisik justru telah mengerdilkan kuasa penebusan Yesus Kristus sebagai Hamba Yang Menderita. Pernyataan deklaratif ini, “oleh bilu-bilur-Nya, kita kamu menjadi sembuh,” seharusnya membawa penghayatan Paskah menjadi lebih bermakna bagi hidup kita. Pembebasan dan kesembuhan kita dari dosa-dosa telah dirancang dengan sangat agung oleh Allah, sejak kejatuhan Adam dan Hawa hingga pembuangan Israel pada zaman nabi Yesaya. Pemulihan dan kesembuhan kita dari penyakit kronis dosa yang jauh lebih mengerikan daripada penyakit kanker sekalipun, telah dibayar sangat mahal dengan luka-luka dan bilur-bilur penuh darah Sang Hamba yang menderita, Yesus Kristus. Bacalah Yesaya 5213-5312 sekali lagi dengan penuh penghayatan. Gunakan imajinasi Anda untuk membayangkan betapa berat dan penuh penderitaan Yesus telah menggantikan kita “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.” Terpujilah Yesus Kristus, Sang Hamba yang Menderita untuk kesembuhan dosa kita. *Penulis melayani Pelayanan mahasiswa di Perkantas Jember *Ilustrasi gambar diambil dari 535. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 53:6. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. [Yesaya 535]Pilatus menyerahkan Tuhan kita kepada algojo untuk dicambuk. Cambuk Romawi adalah alat penyiksaan yang paling mengerikan. Cambuk itu terbuat dari urat tendon sapi, dan tulang-tulang tajam dipelintir di sana-sini di antara tendon tersebut; sehingga setiap kali cemeti itu diayunkan, potongan-potongan tulang itu menimbulkan cabikan yang mengerikan, dan mengoyak daging dari tulang. Sang Juruselamat, tidak diragukan lagi, diikat pada sebuah pilar, dan kemudian dipukuli. Dia telah dipukuli sebelumnya; tapi pukulan dari algojo Romawi ini mungkin siksaan cambuk yang paling parah. Jiwaku, berhenti sejenak di sini dan tangisilah tubuh-Nya yang dipukuli dengan begitu orang percaya dalam Yesus, dapatkah engkau memandang-Nya tanpa mencucurkan air mata, ketika Ia berdiri di hadapanmu sebagai cermin dari kasih yang menyakitkan? Dia indah seperti bunga bakung yang tanpa salah, dan sekaligus semerah mawar karena kirmizi darah-Nya sendiri. Seraya kita merasakan kesembuhan yang pasti dan penuh berkat ini yang dikerjakan bilur-bilur-Nya dalam diri kita, tidakkah hati kita meleleh dalam cinta kasih sekaligus duka? Jika kita pernah mengasihi Yesus, Tuhan kita, pastinya kita sekarang merasa kasih sayang itu bercahaya di dalam dada kita. "Lihat bagaimana sabarnya Yesus bertahan, Dihina serendah-rendahnya! Para pendosa mengikat tangan Mahakuasa, Dan meludahi wajah Pencipta mereka. Dengan duri pelipisnya dilukai dan dibacok Memancarkan aliran darah dari setiap bagian; Punggung-Nya dirajam cambuk tersimpul. Namun cambuk yang lebih tajam mengoyak hati-Nya."Kita akan dengan suka hati pergi ke kamar doa kita dan menangis; tapi karena urusan kita memanggil kita pergi, kita akan berdoa terlebih dahulu kepada Kekasih kita untuk mencetak gambar diri-Nya yang berdarah pada loh hati kita sepanjang hari ini, dan saat malam tiba kita akan kembali untuk bersekutu dengan Dia, dan menangisi dosa kita yang telah membuat Dia berkorban begitu RENUNGAN PAGI diterjemahkan dari Morning and Evening Daily Readings, Charles H. Spurgeon. Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan. BAGIKAN MELALUI Unfortunately, we currently do not have English devotions available. © 2010–2023 Tim Alkitab © 2010–2023 Quick Bible Team Yesaya53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.Isa 534-5 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Salah satu pengajaran yg paling jahat yg saya pernah dengar adalah bahwa Tuhan akan menghajar anak-2 Nya sendiri dgn kesakitan, penyakit, kecelakaan, dan tragedi menyedihkan. Ketika saya masih remaja, salah satu pembimbing pemuda di gereja saya terlibat suatu kecelakaan mengerikan yg hampir membunuhnya. Pemimpin gereja mengumpulkan beberapa dari kita pemuda pemudi utk mengunjungi nya, dan dia mengaduh “Mengapa hal ini bisa terjadi kpd nya? Apa yg dia telah lakukan sampai Tuhan menghajarnya sedemikian rupa?” Bisa kah anda bayangkan bagaimana perasaan saya? ketika saya “sadari” bahwa Tuhan Allah ada di belakang layar Kecelakaan tsb? Sejujurnya, itu sangat menakuti dan menggera saya utk berpikir bahwa Tuhan kok tega menghajar seorang anakNya dgn cara yg begitu kejam! Saya ingat berdoa, “Tuhan mohon jangan pernah menghajar aku seperti itu. Apapun salahku aku mohon cukup beritahukan aku saja, dan aku pasti mau mendengar Mu, aku berjanji!”. Saya juga tdk ingin mendekat kpd Tuhan lantaran saya takut kpd Nya, takut jika saya membuat kesalahan, Dia tidak akan ragu utk menghajar saya dgn sebuah kecelakaan yg mungkin bisa membuat saya cacat seumur hidup, atau malah mungkin mematikan! Tahukan anda bahwa pengajaran salah ini sebenarnya berdasarkan atas Perjanjian Lama PL dan bukan Perjanjian Baru PB? Dlm kitab Imamat 2628, Allah berkata kpd semua orang yg gagal mematuhi Perintah-2Nya, “…Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu.” Dan tebak apa? Anda sudah tidak lagi berada di bawah PL Hukum Taurat. Anda ada di bawah PB Kasih Karunia KK! Yesus sudah menanggung semua penghajaran dan hukuman di atas Kayu Salib. Bacalah sendiri di dalam Firman hari ini, kemudian baca lagi dan baca lah sekali lagi. Nabi Yesaya melihat sebuah visi Nubuatan dari Tuhan Yesus di kayu salib menanggung hukuman utk pelanggaran-2 kita. Dia telah menyatakan bahwa penghajaran yg kita sepatutnya terima, datang kpd Yesus, sehingga kamu dan saya tidak akan pernah menjalani lagi apa yg Yesus telah tanggung mewakili kita. Dan oleh bilur-2 yg di letakkan kpd tubuh Nya menanggung penghajaran kita, maka kita menjadi sembuh! Halleluyah. Jadi bagaimana mungkin seorang bisa beraninya berkata bahwa Allah masih akan menghajar kita dgn kesakitan, penyakit, dan kecelakaan, Hari ini? Dgn berkata begini secara tdk langsung artinya MENIADAKAN pekerjaan sempurna Yesus Kristus! Dibawah PB KK, Allah tidak akan pernah lagi menghajar seorang percaya atas dosa-2 nya! Apapun kondisi buruk anda dapatkan hari ini, itu bukan dari Tuhan! Pandanglah Yesus di kayu salib. Lihatlah Dia dipukul dan dicambuk utk anda, dan terima lah kesembuhan dan keutuhan dari Nya. Dia sudah membayar harga mahal utk kesembuhan total anda. Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.! Pemikiran hari ini Yesus telah menanggung semua penghajaran dan hukuman ku di atas kayu salib dan oleh bilur-bilurnya aku menjadi sembuh. Doa hari ini Bapa, terima kasih atas Firman Mu yg abadi, menegaskan bahwa setiap kutukan dan cambukan dari penghukuman dan penghajaran utk dosa-2 ku diletakkan di atas tubuh Yesus di atas kayu salib. Aku percaya bahwa oleh bilur-2 Nya aku menjadi sembuh dari setiap kondisi, penderitaan, dan gejala penyakit yg kurasakan di tubuhku hari ini. Puji NamaMu atas shalom damai – sejahtera sempurna dan keutuhan di semua bidang adalah milikku karena pengorbanan Nya buat aku. Aku membuka hatiku dan menerima Pengampunan Yesus yg penuh dan lengkap, dan Kesembuhan utk tubuh ku, pikiran ku, dan emosi ku. Amen. Bacaan Pelengkap 1Pet 224 ; Gal 313 NASB ; Maz 10719-20 NLT.