D Kedewasaan Penuh melainkan pada keinginan untuk mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan orang lain. Tuhan Yesus memperlihatkan hal ini lewat kematian-Nya pada kayu salib, seperti yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 2:5-11, 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Jakarta - Kata-kata bijak tentang kedewasaan dalam hubungan bisa menjadi masukan buatmu. Pasalnya, kedewasaan diperlukan untuk membuat hubungan tetap berjalan. Satu di antara arti dari dewasa dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Daring adalah matang tentang pikiran, pandangan, dan sebagainya. Kedewasaan dalam pandangan dan pikiran seperti itulah yang dibutuhkan dalam hubunganmu dengan si dia. Perlu ditekankan bahwa kedewasaan penting dalam cinta. Kedewasaan bukan hanya soal usia, tetapi soal kemauan untuk tumbuh dan berubah. Tanpa kedewasaan, cinta bisa gagal dengan cepat atau menjadi obsesi yang tidak sehat. Namun, ketika satu pasangan sudah dewasa, mereka dapat melewati pasang surut kehidupan bersama dan membangun ikatan yang kuat dan langgeng. Kamu bisa membaca dan memahami kata-kata bijak seputar kedewasaan untuk membangun kesadaran akan pentingnya bersikap dewasa ketika kamu menjalin hubungan dengan orang lain. Di bawah ini kumpulan kata-kata bijak tentang kedewasaan dalam hubungan, dinukil dari Thequotesberry dan Therandomvibez, Kamis 3/11/2022.Berita video highlights pertandingan fase grup Liga Champions 2022/2023, antara Bayern Munchen melawan Inter Milan, Rabu 02/11/22.Ilustrasi dibutuhkan kedewasaan dalam sebuah hubungan. Photo by RODNAE Productions from Pexels1. "Hubungan lebih baik ketika dua orang cukup dewasa untuk berkomitmen." 2. "Segera setelah kamu menemukan pasangan yang matang, kamu akan menyadari bahwa tidak ada yang salah denganmu." 3. "Hal terpenting dalam suatu hubungan bukanlah apa yang kamu dapatkan darinya, tetapi apa yang kamu masukkan ke dalamnya." 4. "Hubungan yang kuat membutuhkan pilihan untuk saling mencintai bahkan di saat-saat ketika kamu berjuang untuk saling menyukai." 5. "Kita dewasa dengan kerusakan, bukan dengan waktu." 6. "Kedewasaan tidak diukur dengan usia, itu adalah sikap yang dibangun oleh pengalaman." 7. "Ketika dua orang benar-benar saling mencintai, mereka selalu menemukan cara untuk membuatnya berhasil. Tidak peduli seberapa sulit itu." 8. "Sukses dalam hubungan jarak jauh dapat dipengaruhi oleh seberapa dewasa kamu sebagai individu dan sebagai pasangan." Kata-Kata Bijak tentang Kedewasaan dalam Hubunganilustrasi berpegangan tangan/copyright Unsplash/Alvin Mahmudov9. "Miliki hubungan yang cukup dewasa untuk duduk dan menjadi seperti “lihat, ini adalah masalah kita dan ini adalah bagaimana kita akan memperbaikinya." 10. "Jika kamu ingin bersama seseorang, kamu harus cukup dewasa untuk bertahan saat keadaan menjadi sulit. Hubungan tidak mudah." 11. "Hubungan yang tidak dewasa dimulai dengan 'Aku mencintaimu' dan berakhir dengan 'persetan denganmu'. Hubungan yang matang dimulai dengan 'Aku mencintaimu' dan berakhir dengan 'Terima kasih'." 12. "Orang yang tidak dewasa selalu ingin memenangkan pertengkaran, bahkan dengan mengorbankan suatu hubungan. Orang dewasa mengerti bahwa selalu lebih baik kalah dalam pertengkaran dan memenangkan suatu hubungan." 13. "Hubungan yang belum dewasa membuatmu menginginkan sesuatu; hubungan yang dewasa memberimu apa yang kamu butuhkan." 14. "Hubungan yang tidak dewasa adalah hubungan di mana orang terus-menerus bertengkar dan berbaikan, tanpa resolusi nyata yang terlihat." 15. "Ini bukan tentang siapa yang benar atau salah, ini tentang tumbuh dewasa dan belajar bagaimana mencintai satu sama lain." 16. "Kamu tidak bisa terus berdebat dengan seseorang dan berharap segalanya menjadi lebih baik. Itu namanya tidak dewasa."Kata-Kata Bijak tentang Kedewasaan dalam HubunganIlustrasi dibutuhkan kedewasaan dalam sebuah hubungan. Credit "Jika kamu tidak siap untuk tumbuh dewasa dan berada dalam hubungan yang matang maka kamu seharusnya tidak berada dalam hubungan itu." 18. "Cinta tidak berarti selalu setuju, tetapi kompromi dan negosiasi selalu memungkinkan. Pada akhirnya, saling menghormati adalah kuncinya." 19. "Cinta bukan tentang menemukan orang yang sempurna, ini tentang belajar mencintai dengan tidak sempurna." 20. "Hari terbesar dalam hidupmu dan hidupku adalah ketika kita bertanggung jawab penuh atas sikap kita. Itulah hari di mana kita benar-benar tumbuh dewasa." 21. "Cinta yang belum dewasa berkata Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Cinta yang dewasa berkata Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu." - Erich Fromm 22. "Ingatlah bahwa hubungan terbaik adalah hubungan di mana cintamu satu sama lain melebihi kebutuhanmu satu sama lain. "- Dalai Lama XIV 23. "Cinta yang dewasa adalah mencintai, bukan dicintai." - Irvin D. Yalom 24. "Bahkan cinta menjadi dewasa. Ini seperti bunga. Hargai saat ia mekar." - Hisaya NakajoKata-Kata Bijak tentang Kedewasaan dalam HubunganIlustrasi pasangan cinta. Credit "Ketika kamu mencari yang baik dalam diri orang lain, kamu menemukan yang terbaik dalam dirimu sendiri." - Martin Luther King Jr. 26. "Jika kamu tidak cukup dewasa untuk mengelola konsekuensi dari suatu hubungan maka kamu tidak dewasa untuk suatu hubungan." - Nitin Prajapati 27. "Kecemburuan adalah kebalikan dari mempertahankan dan menumbuhkan dalam suatu hubungan. Kecemburuan mencakup unsur ketakutan, kemarahan, kecurigaan, dan kontrol yang tidak memiliki tempat dalam hubungan yang matang." - Darrel Ray 28. "Cinta bukanlah cinta sampai itu tidak bersyarat." - Kate McGahan 29. "Cinta tumbuh dengan memberi. Cinta yang kita berikan adalah satu-satunya cinta yang kita simpan. Satu-satunya cara untuk mempertahankan cinta adalah dengan memberikannya." - Elbert Hubbard 30. "Cinta itu seperti petir, dan kedewasaanmu ditandai dengan sejauh mana kamu dapat menerima bahaya dan kekuatan dan keindahan cinta. - James Baldwin 31. "Cinta yang dewasa tersusun dan menopang; perayaan komitmen, persahabatan, dan kepercayaan." - H. Jackson Brown, Jr. 32. "Cinta bukanlah cinta yang berubah ketika perubahan itu ditemukan." - William Shakespeare Sumber Thequotesberry, Therandomvibez Silakan klik tautan ini untuk artikel dari berbagai tema lain.
Ketikapasangan manusia pertama menghancurkan hubungan yang penuh damai dengan berdosa terhadap Allah, Ia segera mengambil langkah-langkah agar Ia dan manusia ciptaan-Nya bisa rukun kembali. ( 2 Korintus 5:19 ) Perhatikan tiga hal yang bisa Anda lakukan untuk berdamai dengan orang lain. Ketahui cara bersikap dewasa dengan pasangan dalam hubungan asmara Foto Shutterstock Jakarta - Memahami cara bersikap dewasa dengan pasangan penting dalam sebuah hubungan asmara. Kedewasaan dibutuhkan agar hubungan bisa berjalan awet dan dewasa dalam hubungan tersebut yang akan membuat kamu dan dia lebih mengerti satu sama lain, sehingga dapat membangun hubungan yang lebih memahami kedewasaan dalam hubungan, berikut ini penjelasannya. Definisi Hubungan Dewasa, Seperti Apa Sih?Setiap pasangan pasti mendambakan sebuah hubungan yang dewasa. Namun, kamu harus tahu terlebih dulu, definisi hubungan dewasa yang laman Marriage, hubungan yang dewasa memiliki pengertian yang cukup luas. Bersikap dewasa dalam hubungan bisa diartikan sebagai komitmen untuk mencintai pasangan tanpa syarat, tak peduli sesulit apapun rintangan yang sisi lain, definisi hubungan dewasa juga bisa terlihat saat kamu dan pasangan memberikan kesempatan dan ruang untuk sama-sama dan Kualitas HubunganKedewasaan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan pada pasangan. Mengutip The National Healthy Marriage Resource Center, sikap dewasa juga berdampak pada cara komunikasi. Semakin dewasa kamu dan pasangan, maka kalian bisa saling terbuka satu sama lain, dan mampu menyelesaikan setiap masalah yang ada dengan lebih jika kamu belum mengerti cara bersikap dewasa dengan pasangan, justru bisa memicu kandasnya hubungan dengan cepat. Duh!Cara Bersikap Dewasa dengan PasanganUntuk memupuk sikap dewasa tidaklah mudah. Namun, ada sejumlah langkah yang bisa kamu lakukan untuk bersikap lebih dewasa dalam menjalani hubungan cinta. Yuk, simak ulasannya berikut seperti dirangkum dari berbagai Memahami Ketidaksempurnaan PasanganTidak ada orang yang sempurna, karena masing-masing dari kita memiliki kelemahan. Begitupun dengan kamu dan si dia. Oleh sebab itu, mulailah belajar menjadi dewasa dalam hubungan, dengan menerima ketidaksempurnaan yang ada dalam diri pasangan. Daripada hanya sekadar mengeluh saja. Dengan begitu, kalian bisa lebih fokus pada hal-hal positif untuk membuat hubungan semakin lebih baik ke Percaya dan Menghormati PasanganDefinisi hubungan dewasa yaitu hubungan yang berlandaskan pada sikap percaya dan saling menghormati. Dua hal tersebut yang menunjukkan tingkat kedewasaan dalam hubungan antara kamu dan itu sikap menghormati juga menjadi kunci dari hubungan yang sehat. Meski saat ada perilaku yang tidak disukai dari pasangan, usahakan untuk menyampaikan pendapatmu dengan tetap menghormatinya, tanpa melukai Tak Ragu Mengakui KesalahanBersikap dewasa dalam hubungan dengan tak ragu mengakui kesalahan Foto ShutterstockCara bersikap dewasa dengan pasangan lainnya, yaitu berani mengakui kesalahan, lalu berlapang dada untuk meminta maaf duluan. Meminta maaf tidak akan menurunkan nilai dirimu di depan pasangan, kok. Sebaliknya, dengan berani mengakui kesalahan justru menunjukkan kebesaran hatimu. Si dia juga akan luluh, karena artinya kamu lebih memprioritaskan kelangsungan hubungan dibandingkan ego Setop Overthinking Berlebihan!Kamu perlu ingat, overthinking tidak baik untuk kelangsungan hubungan asmara. Sebab, overthinking yang berlebihan bisa membunuh kesenangan, bahkan bisa menjadi cikal bakal kandasnya hubungan kamu dan ada satu atau dua hal yang membuatmu curiga, tahan dirimu dulu. Jangan langsung ambil kesimpulan sendiri. Sebaiknya, mulailah belajar cara bersikap dewasa dengan pasangan dan berpikir positif. Bila perlu, tanyakan dan minta penjelasan dari Menerapkan Pola Komunikasi yang BaikJika ingin memiliki hubungan yang sehat, maka perbaiki pola komunikasi. Hal inilah yang perlu diperhatikan untuk belajar menjadi dewasa dalam hubungan. Sebuah hubungan yang dewasa biasanya memiliki pola komunikasi yang baik. Kamu dan pasangan tidak ragu untuk itu, kalian juga berani menyampaikan keluh kesah, serta hal-hal lain yang dirasa. Termasuk juga menyatakan perasaan cinta ke pasangan, baik secara langsung melalui kata-kata, maupun lewat pemberian ide hadiah unik untuk si segala isi hatimu, kamu bisa NyatakandenganFranknco. Frank & Co. menghadirkan berbagai koleksi perhiasan berlian asli dengan desain timeless dan ikonik. Mulai dari liontin berlian berkualitas, anting berlian, hingga cincin yang bisa dijadikan hadiah menarik untuk & co.'s TinyTAN Special Collection misalnya yang stoknya sempat habis, namun sekarang kembali tersedia di gerai Frank & co. Koleksi perhiasan berlian istimewa ini terdiri dari 28 perhiasan, mulai dari kalung emas, gelang emas, kalung berlian, hingga gelang berlian dengan 7 model BTS character TinyTAN, yakni RM, Jin, SUGA, j-hope, Jimin, V, Jung Kook. Pas banget diberikan untuk si dia yang sedang terkena demam budaya pop TinyTAN Special Collection dok. Frank & co.Selain itu juga ada berbagai rekomendasi cincin kawin, dan model cincin tunangan untuk melengkapi momen sakral dalam hubungan percintaan kamu dan si dia. Salah satu yang bisa jadi rekomendasi, yaitu koleksi Frank Fire yang terdiri dari 26 desain perhiasan berlian cantik, yang sarat dengan makna dan cerita, untuk menambah keistimewaan momen berharga seperti lamaran Koleksi Frank Fire dok. Frank & co.Nah kali ini, Frank & co. mengeluarkan video campaign terbaru, yakni "Nyatakan dengan Frank & co." untuk mengajak masyarakat merayakan setiap momen spesial dengan orang yang berharga dalam hidup, dengan perhiasan berlian. Sebab berlian menjadi perhiasan yang tepat untuk dihadirkan dalam momen once in a lifetime, sekaligus sebagai simbol ungkapan perasaan campaign terbaru bisa ditonton di YouTube Frank & co. Video berdurasi 60 detik ini mengisahkan 6 perjalanan hidup dari individu yang berbeda beda, dalam momen hidup dan stages of life yang berbeda pula. Mulai dari momen melamar kekasih, kisah kasih remaja, ungkapan cinta anak untuk sang ibu, dan inspirasi hadiah lain yang bisa diberikan yakni koleksi 'Nusantara' dari The Palace. New jewellery collection ini merupakan kolaborasi spesial bersama Samuel Wattimena, yang terbagi dalam tiga seri Nusa, Anta, dan Tara, yang terdiri dari anting dan kalung berlian, hingga cincin serta bangle yang bertabur Seri Tara dari Koleksi 'Nusantara' dok. The Palace JewelerDesain ketiganya merepresentasikan perhiasan dari daerah Barat Nusa, Tengah Anta, dan Timur Tara. Koleksi in bukan sekadar mereplika yang sudah ada, namun mengambil siluet besar dari masing-masing perhiasan, kemudian direkonstruksi dengan desain serta motif baru dengan tambahan emas dan itu, The Palace juga masih memiliki berbagai pilihan berlian Therlengkap, Therjamin, dan Therjangkau. Kamu bisa langsung kunjungi gerai-gerai The Palace terdekat, serta update informasi terkini dari The Palace melalui website, Instagram, serta TikTok thepalacejeweler. Simak Video "Komunikasi Terbuka Demi Hindari Hubungan Toxic" [GambasVideo 20detik] fhs/ega Tanpasikap kedewasaan, hubungan tidak akan bisa bertahan lama. Empat Tanda Ketidakdewasaan dalam Jalani Hubungan. Senin, 21 Maret 2016 - 16:39 WIB 1Bab Bertumbuh Menuju Kedewasaan yang Benar Bahan Alkitab Efesus 411-15; Kolose 17-12 A. Pengantar Rudyard Kipling 1865-1936, penulis Inggris terkenal, pernah menulis sebuah puisi yang berjudul “If” “Jika”. Di bawah ini adalah terjemahannya oleh S. Belen dalam bahasa Indonesia. Sumber dokumen Kemdikbud Gambar Rudyard Kipling JIKA Jika kau bisa bersabar ketika semua orang sekitarmu Hilang sabar dan mempersalahkanmu; Jika kau bisa percaya diri ketika semua orang meragukanmu, Namun berilah juga celah bagi keraguan mereka; Jika kau bisa menunggu dan tak lelah menanti, Atau, dibohongi, janganlah berdamai dengan kebohongan, Atau, dibenci, janganlah balas membenci, Namun janganlah kelihatan terlalu baik, atau berbicara terlalu bijaksana; II Diunduh dari 2Jika kau dapat bermimpi – dan tidak membiarkan mimpi menguasaimu; Jika kau dapat berpikir – dan tidak menjadikan pikiranmu sebagai tujuan; Jika kau dapat meraih kemenangan dan menderita musibah kekalahan Dan memperlakukan sama kedua tipuan semu itu; Jika kau rela mendengarkan kebenaran yang kau ucapkan Yang tersandra oleh para penipu yang membuat perangkap bagi orang bodoh, Atau menyaksikan hancur luluhnya segala yang kau pertaruhkan untuk hidupmu, Dan membungkuklah dan bangunlah puing-puing itu dengan peralatan rusak yang tersisa; Jika kau dapat mempertaruhkan semua kemenanganmu Dan mengambil risiko untuk satu giliran lempar-dan-tangkap’, Dan ternyata kalah, dan harus mulai lagi dari awal Dan janganlah pernah mengeluhkan kekalahanmu sepatah kata pun; Jika kau bisa memaksa jantung dan saraf dan ototmu Untuk melakukan giliran pukulan service-mu lama setelah semua kekalahanmu, Dan ya bertahanlah bila tiada lagi apa pun dalam dirimu Kecuali Kemauan yang berujar kepada mereka “Tunggu.” Jika kau dapat berbicara kepada rakyat jelata dan mempertahankan kebajikanmu, Atau berjalan dengan raja-raja – tanpa kehilangan hubungan dengan rakyat biasa; Jika tiada musuh atau teman tercinta dapat melukaimu; Jika semua orang menghargaimu, tapi tak berlebihan; Jika kau bisa mengisi menit yang menentukan Dengan menempuh jarak lari enam puluh detik yang tak ternilai – Bumi dan segala isinya akan menjadi milikmu, Dan – yang lebih penting – kau akan menjadi Seseorang anakku! Terjemahan Diunduh dari 3Coba perhatikan, pelajaran apa yang dapat kita peroleh dari puisi di atas tentang pertumbuhan? Pada ketiga bait pertama puisi di atas, kita menemukan pelajaran tentang “kesabaran”, “rasa percaya diri”, “berani menghadapi keraguan orang”, “sabar menunggu”, “tidak membalas kejahatan dengan kejahatan”, “cerdas dan waspada” tidak kelihatan terlalu baik atau bijaksana, “tidak tenggelam dalam mimpi-mimpi”, “sanggup berpikir demi mencapai sesuatu”, “tidak mudah terhanyut oleh kemenangan, atau hancur karena kekalahan.” Coba tambahkan lagi pelajaran-pelajaran lain yang dapat kamu temukan dalam bait-bait yang lainnya dari puisi di atas .………..………....……...………… .………..………....……...………… .………..………....……...………… .………..………....……...………… .………..………....……...………… B. Proses Menjadi Dewasa Pada pelajaran yang lalu kamu sudah belajar tentang apa arti bertumbuh menjadi dewasa. Dalam puisinya di atas, Rudyard Kipling juga menggambarkan arti pertumbuhan itu. Dari kata-kata Kipling di atas jelas sekali bahwa yang penting dalam pertumbuhan itu bukan semata-mata pertumbuhan isik, melainkan kematangan bersikap dan berperilaku dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Apakah kita mampu menghadapi hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi dalam hidup ini? Apakah kita mampu menghadapi orang-orang yang seringkali berperilaku berlawanan dari apa yang kita inginkan? Bagaimana kalau kita dikecewakan dalam hidup ini? Apakah kita akan tenggelam di dalam kekecewaan itu? Atau malah mencoba bangkit dan memulai lagi untuk membangun dari sisa-sisa keruntuhannya? Dalam bahasa Inggris ada dua kata yang bisa digunakan untuk “dewasa”, yaitu “adult” dan “mature.” Kata “adult” lebih menunjuk kepada usia seseorang, sementara kata “mature” menunjuk kepada kematangan pribadi dan jiwa seseorang. Orang yang matang pribadi dan jiwanya mestinya tahu apa yang baik dan yang buruk, apa yang benar dan salah. Ia menjadi orang yang mandiri, Diunduh dari 4mampu mengambil keputusannya sendiri. Kalaupun ia meminta nasihat, ia tidak akan begitu saja menjalankan segala sesuatu yang dikatakan oleh teman-teman atau orang yang memberikan nasihat kepadanya. Ia akan berusaha untuk berpikir masak-masak sebelum ia mengambil keputusan. Ia tidak akan mudah dipengaruhi orang lain untuk berubah pendapat dan pikirannya. Ia pun tidak mementingkan diri sendiri, melainkan menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan orang lain. C. Kedewasaan Penuh menurut Alkitab Dalam Surat Efesus yang menjadi dasar bahan kita kali ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di kota itu bahwa Yesus Kristus telah menyediakan pemimpin-pemimpin umat, baik rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, pengajar, dll. untuk menolong agar umat Kristen diperlengkapi untuk melayani Tuhan dan membangun tubuh Kristus, yaitu gereja, kumpulan umat Allah sendiri. Mengapa Tuhan harus melakukan semua ini bagi gereja-Nya? Surat Efesus menjelaskan bahwa tujuannya adalah 13 … mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari ayat-ayat di atas, jelas bahwa orang Kristen seringkali menghadapi masalah berupa ajaran-ajaran palsu manusia dan berupa-rupa upaya yang menyesatkan. Banyak orang yang berusaha untuk mengalihkan perhatian dan iman percaya orang Kristen dari Kristus. Dalam Surat 2 Petrus 21 dan Surat 1 Yohanes 41 kita menemukan peringatan-peringatan tentang guru-guru dan nabi-nabi palsu yang berkeliaran dan menyebarkan ajaran-ajaran yang sesat. Mereka berusaha untuk membuat orang Kristen menyangkal Yesus Kristus yang telah menebus mereka. Dengan kata lain, mereka berusaha membujuk supaya orang Kristen meninggalkan Yesus Kristus dan menjauhkan diri dari kasih sayang Allah. Seorang Kristen yang dewasa tidak akan mudah digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang sesat. Mari kita lihat bagaimana ajaran-ajaran sesat itu dikembangkan di sekitar kita. Diunduh dari 5D. Berbagai Ajaran Palsu “The Family International” “The Family International” lebih dikenal dengan nama “Children of God” Anak-anak Allah - COG. Kelompok ini didirikan pada tahun 1968 di Huntington Beach, California, AS. Pendirinya bernama David Brandt Berg, yang kemudian mengubah namanya menjadi Moses David. Nama Children of God kemudian diubah setelah nama COG mendapatkan stigma negatif. Kelompok ini mengajarkan bahwa akhir zaman sudah dekat. Anggota-anggota COG mendirikan komun-komun kelompok hidup bersama di berbagai kota. Mereka mencari “jiwa-jiwa baru” dengan menyebarkan traktat di jalan-jalan. Anggota-anggota baru diajarkan untuk menghafalkan Alkitab dan mengambil nama alkitabiah yang baru. “Mo Letters” adalah sarana David untuk berkomunikasi dengan para anggotanya. Pada Januari 1972, Berg memperkenalkan lewat surat-suratnya, bahwa ia adalah nabi Allah untuk masa kini, sehingga otoritasnya harus ditaati semua anggota. Pada akhir tahun 1972, mereka sudah menyebarkan sekitar 42 juta lembar traktat, yang isinya kebanyakan tentang keselamatan Allah dan kehancuran Amerika. Selain menyebarkan traktat di jalan-jalan, mereka juga meminta sumbangan uang untuk kegiatan mereka. Pada tahun 1974, Berg memperkenalkan metode untuk mencari anggota baru dengan menggunakan seks sebagai daya tariknya. Mereka mendorong para perempuan anggota COG untuk melakukan hubungan seks dengan orang-orang yang dianggap bisa diharapkan menjadi anggota baru. Mula-mula hal ini dilakukan oleh kelompok terdekat Berg, dan belakangan oleh anggota-anggota lainnya. Menurut kelompok ini, “lebih dari orang menerima anugerah keselamatan Allah melalui Yesus, dan sebagian lagi menerima kehidupan sebagai murid dan misionaris”, sebagai hasil dari metode gila ini. Menurut data mereka, para anggota mereka berhubungan seks dengan orang selama masa 1974-1978. Metode ini juga menghasilkan banyak anak di luar nikah di kalangan kelom-pok ini, termasuk anak laki-laki Karen Zerby, Davidito yang juga dikenal sebagai Ricky Rodriguez, yang pada 2005 bunuh diri setelah ia membunuh seorang perempuan anggota kelompok ini yang diingatnya pernah melecehkannya secara seksual ketika ia masih balita. Anak-anak yang dilahirkan dari hubungan seks ini diperkirakan jumlahnya lebih dari 300 orang. Mereka disebut sebagai “bayi-bayi Yesus.” Diunduh dari 6Kelompok Children of God ini pernah bertumbuh di Indonesia. Entah bagaimana sekarang – apakah mereka masih bergerak di Indonesia atau tidak. Namun sangat penting bagi kita untuk bersikap waspada terhadap kelompok-kelompok seperti ini yang menyebarkan ajaran-ajaran palsu. Nah, bagaimana dengan kamu sendiri? Pernahkah kamu mengalami hal serupa ini – bertemu dengan guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu, yang berusaha menjauhkan kamu dari Yesus Kristus? Mereka menjanjikan kebahagiaan hidup yang semu. Misalnya, kalau kamu mengikuti kata-kata mereka, kamu akan masuk ke surga. Bila kamu menjalankan ajaran-ajarannya, kami dijamin masuk ke surga, seperti yang pernah dijanjikan Pdt. Mangapin Sibuea yang meramalkan nubuat akan terjadi pada 10 November 2003 dan dia beserta semua pengikutnya sajalah yang akan diangkat Tuhan naik ke surga Tempo, “Setelah Kiamat’ Sekte Sibuea Tak Terjadi”, 12 November 2003. Ada lagi yang menjanjikan kamu akan menemukan kebahagiaan sejati. Atau kamu akan memiliki kekuatan-kekuatan yang luar biasa. Diskusikanlah sekarang dengan temanmu, bagaimana para guru palsu dan nabi palsu ini menjalankan tipu muslihatnya terhadap orang Kristen, seperti yang mungkin pernah kamu alami sendiri. Guru-guru dan nabi-nabi palsu yang saya ketahui dan ajaran mereka ……… … … … … ……… ……… E. Iklan sebagai Ajaran Palsu Di dunia sekarang ini, periklanan memainkan peranan penting dalam bisnis. Iklan digunakan untuk mempromosikan barang-barang yang dijual. Tujuannya adalah memperkenalkan produk-produk tersebut dan membuat orang tertarik untuk membelinya. Namun pada kenyataannya ada kalanya iklan yang dibuat itu tidak menggambarkan isi produk yang sesungguhnya, malah menyesatkan. Apa yang dijanjikan oleh iklan-iklan itu lebih tepat digambarkan sebagai janji-janji palsu. Misalnya, kaum perempuan dianjurkan untuk membeli sejenis krim tertentu untuk membuat kulit wajahnya menjadi putih. Kadang-kadang krim-krim itu malah mengandung bahan-bahan berbahaya yang bisa menyebabkan kanker kulit. Diunduh dari 7Sementara itu, media massa juga mempromosikan ide-ide bahwa kulit yang berwarna putih itu lebih cantik daripada kulit yang berwarna lebih gelap. Akibatnya, orang-orang yang kulitnya berwarna agak gelap mungkin akan merasa rendah diri karena kurang cantik. Contoh ajaran palsu lainnya adalah gagasan-gagasan yang ditanamkan kepada kita lewat iklan yang mengatakan bahwa orang sukses adalah orang yang merokok jenis rokok tertentu, atau mengendarai mobil tertentu. Benarkah demikian? Pada kenyataannya kita tahu bahwa rokok justru merusakkan kesehatan. Bagaimana mungkin orang yang merokok justru digambarkan sebagai orang yang sukses? Lalu, bagaimana orang yang mengendarai mobil jenis tertentu bisa dibilang sukses, apabila mobil itu ternyata adalah milik majikannya? Atau mobil itu dibeli dengan uang hasil korupsi? Coba perhatikan berita seperti di bawah ini Tribun News, 16 Juni 2010 “Menelisik Rp 99 Miliar Kekayaan Gayus Tambunan” Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, penyidik berhasil menyita kekayaan Gayus senilai Rp 74 miliar. Uang tersebut diletakkan Gayus di safety box di bank Mandiri dan hanya dirinya yang dapat membukanya. “Terdiri dari mata uang asing dan logam mulia,” ujar Edward di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 15/6. Selain menyita Rp 74 miliar itu, penyidik juga menyita Sumber dokumen Kemdikbud Gambar Iklan sebagai ajaran palsu Diunduh dari 8harta kekayaan Gayus senilai Rp 11 miliar yang merupakan bagian dari Rp 25 miliar harta kekayaan Gayus yang disimpan di 24 rekening yang ada di tiga bank. Uang Rp 25 miliar itu sebelumnya sempat mengalir ke berbagai muara setelah Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim kala itu, Brigjen Pol Raja Erizman mengeluarkan surat penerbitan pembukaan blokir rekening yang menympan dana sebesar Rp 25 miliar itu. Sebenarnya, penyidik sendiri menemukan uang Gayus kala blokir itu dibuka mencapai Rp dan US$ “Itu terdiri dari beberapa lembar saham yang dibeli kemudian ada disimpan dalam bentuk tabungan, mata uang, valuta asing. Kemudian ada yang di depositokan. Kemudian ada yang di rekening bank dan ada yang juga dalam bentuk dia beli saham,” jelas Edward merinci Rp 11 miliar yang telah berhasil disita penyidik. Jika ditotal maka Rp 85 miliar dari Rp 99 miliar kekayaan Gayus berhasil dikuras polisi. Sementara sisanya, Rp 14 miliar yang juga merupakan bagian dari Rp 25 miliar masih “misterius”. Membaca laporan di atas, muncullah berbagai pertanyaan, bagaimana mungkin seorang pegawai pemerintah sekelas Gayus Tambunan bisa memiliki uang begitu banyak sehingga hartanya berlimpah ruah? Ternyata semuanya hasil korupsi. Ia telah membantu sejumlah perusahaan yang mestinya membayar pajak yang tinggi, dan untuk itu ia mendapatkan bayaran dalam jumlah besar. Bagaimana orang bisa terjatuh ke dalam kehidupan seperti itu? Tampaknya banyak orang yang kini terbius oleh gambaran-gambaran bahwa sukses seseorang hanya bisa diukur lewat apa yang ia punyai – entah berupa rumah, tanah, kendaraan mewah, perhiasaan-perhiasan berharga, logam mulia, dll. F. Kekayaan dan Sukses dengan Jalan Pintas Semakin banyak orang yang percaya akan ajaran palsu bahwa sukses dapat dicapai dengan jalan pintas. Ketika kekayaan menjadi ukuran sukses seseorang, semakin banyak pula kita melihat bagaimana orang-orang yang duduk di jabatan-jabatan yang “basah” – entah di pemerintahan ataupun di kantor-kantor swasta – bisa dengan cepat menjadi kaya raya. Hal ini tampaknya disebabkan oleh pergeseran nilai-nilai di masyarakat kita yang sangat menonjolkan kekayaan materi dan kesenangan badaniah Diunduh dari 9hedonisme sebagai ukuran sukses di masa kini. Karena nilai-nilai itu yang ditunjukkan sebagai kelaziman – antara lain lewat iklan-iklan di media massa, dan bahkan juga oleh pemberitaan-pemberitaan tentang gaya hidup para selebritis di negara kita – maka orang-orang pun berbondong-bondong meniru gaya itu. Namun, dari mana mereka memperoleh uang untuk membiayai gaya hidup itu? Untuk maksud tersebut tidak jarang kita menemukan orang-orang yang bersedia mengambil jalan pintas, entah lewat korupsi, berjualan narkoba yang harganya sangat mahal, menyelundupkan narkoba dan barang-barang terlarang lainnya, atau bahkan menjual diri. Sebuah berita mengejutkan terjadi di salah satu kota di Pulau Jawa. Dilaporkan bahwa seorang murid SMP terlibat dalam praktik pelacuran. Ia menjual teman-temannya yang masih duduk di SMA untuk melayani laki-laki hidung belang sebagai pelacur, hanya karena anak-anak itu ingin memiliki HP “pintar” Blackberry Kompas, “Ingin Punya BB, Siswi SMA di Surabaya Jual Diri,” 9 Juli 2013. Bukankah ini tragis? Mengapa remaja-remaja itu tidak berpikir jauh tentang masa depan mereka? Bukankah semua ini tanda-tanda ketidakdewasaan? Kita sudah melihat di atas uraian tentang berbagai ajaran palsu yang dianjurkan oleh para guru dan nabi palsu modern di masa kini. Apa yang kita lihat sejauh ini, ajaran-ajaran palsu itu bukan sekadar ajaran agama atau keyakinan kita tentang Tuhan kita dan karya penyelamatan-Nya. Yang kita lihat adalah ajaran-ajaran yang mungkin dalam pemahaman kita jauh dari pengertian kita tentang agama. Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita bahwa agama Kristen akan menyebut nilai-nilai yang berlaku luas di masyarakat kita itu sebagai “ajaran palsu.” Namun kita tidak bisa menolak semua itu. Tuhan Yesus sendiri pernah mengatakan, Manusia hidup bukan dari roti saja, “tetapi dari setiap irman yang keluar dari mulut Allah” Mat. 44. Maksud ayat ini bukanlah semata-mata supaya kita rajin membaca Alkitab, melainkan terutama sekali supaya kita bisa mengenali ajaran-ajaran yang merendahkan nilai-nilai kehidupan, yang membuat hidup tidak lain daripada sekadar memenuhi kebutuhan biologis semata-mata. Bacaan dari Surat Efesus di atas sudah mengingatkan kita bahwa Tuhan ingin agar kita bertumbuh menuju kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan… Ef. 413-14 Diunduh dari 10Hidup kita tidak boleh dijadikan dangkal dengan sekadar memenuhi kebutuhan materi dan mencari kekayaan semata-mata, atau malah mengikuti nilai-nilai yang dipromosikan oleh banyak orang di dunia ini. Bacaan dari Surat Kolose mengingatkan, … supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah… Kol. 19-10 G. Kedewasaan Penuh dalam Hubungan dengan Orang Lain Pada bait ketujuh puisi Kliping di atas, ia mengatakan demikian Jika kau dapat berbicara kepada rakyat jelata dan mempertahankan kebajikanmu, Atau berjalan dengan raja-raja – tanpa kehilangan hubungan dengan rakyat biasa; Jika tiada musuh atau teman tercinta dapat melukaimu; Jika semua orang menghargaimu, tapi tak berlebihan; Kipling mengatakan, orang yang dewasa adalah orang yang bisa berbicara kepada rakyat kecil, namun tetap mempertahankan kebajikannya. Kalaupun ia bisa berjalan dengan raja-raja, hal itu tidak menjadikannya sombong dan berkepala besar. Rasanya tidak banyak orang yang bisa bertindak seperti ini. Di dunia kita bisa melihat hanya segelintir orang yang mampu bersikap seperti ini dengan tulus. Dalam sebuah perjalanan kampanyenya, ketika merasa lapar, Presiden Obama tidak segan-segan berhenti di sebuah restoran hamburger – makanan siap saji yang dianggap sebagai makanan murah. “OMG! President Obama eats at South Miami burger joint,” Miami Herald, 20 September 2012. Ia tidak segan-segan makan di tempat murahan seperti itu. Orang yang dewasa dan matang kepribadian dan pemikirannya, pasti tidak akan canggung-canggung melakukan hal-hal yang di mata orang lain mungkin dianggap akan merendahkan derajat dan kedudukannya. Ia akan mampu memperlakukan setiap orang dengan cara yang sama. Ia tidak kikuk bergaul dengan orang-orang kecil – termasuk mereka yang disingkirkan dan dilupakan masyarakat umum – atau pun berhadapan dengan orang-orang yang berjabatan tinggi. Diunduh dari 11Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus pun pernah melakukan hal seperti itu, makan di tempat-tempat yang sederhana. Ia pernah diundang oleh Simon, seorang Farisi yang kaya, untuk makan di rumahnya. Luk. 736-50 Namun di pihak lain, Ia pun tidak segan-segan duduk dan makan di antara para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Mrk. 213-16 Dengan kata lain, Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Bahkan sebaliknya, Ia berusaha mendekatkan diri dengan orang-orang yang disingkirkan oleh masyarakat, supaya dengan demikian mereka bisa diterima lagi oleh masyarakat, dan dengan demikian dapat diharapkan bahwa mereka bisa hidup seperti banyak orang lainnya. Inilah yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Kolose di atas tentang pertumbuhan pribadi seorang Kristen, “…tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” Kol. 415 Dengan berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh ke arah Kristus. Dan kalau Kristus sendiri bersikap terbuka kepada siapapun, maka kita pun terpanggil untuk bersikap terbuka kepada orang lain. Janganlah kita menjauhkan diri dari orang lain hanya karena mereka berbeda latar belakang suku, agama, kelas sosial, warna kulit, dll. Kedewasaan penuh yang kita lihat di dalam diri Yesus adalah kehidupan yang berfokus pada kepentingan orang lain, demi kemuliaan Allah. Itulah yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 23-4, “Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Apakah ini berarti orang Kristen tidak boleh memperhatikan kepentingannya sendiri? Sudah tentu tidak. Paulus ingin menekankan agar kita tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain. H. Rencana Hidup Saya Coba buat rencana tentang bagaimana kamu merencanakan kehidupanmu agar bisa bertumbuh menuju kedewasaan yang benar. Hal-hal apa yang dapat kamu lakukan supaya hidupmu bermakna? Bidang studi apakah yang akan kamu pilih agar bisa mengembangkan hidup yang bermakna dan tidak dangkal itu? Jika waktu yang tersedia cukup, kamu dapat membacakan rencana hidupmu. Jika tidak, kumpulkanlah untuk dinilai oleh gurumu. Diunduh dari 12I. Rangkuman Kedewasaan yang benar yang mestinya terjadi pada hidup kita masing-masing adalah sikap hidup yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh pendapat orang-orang di sekitar kita. Kedewasaan yang benar itu mestinya tampak dalam kemampuan kita ketika kita diperhadapkan dengan berbagai ajaran, pemikiran, ilosoi, bahkan juga iklan-iklan yang mengajarkan sukses, keberhasilan, kekayaan, kemasyhuran yang mudah dengan jalan pintas. Alkitab justru mengajarkanyang sebaliknya. Kedewasaan yang benar adalah kedewasaan yang berprinsip, yang didasarkan pada irman Tuhan. J. Doa Tuhan, pimpinlah hidupku agar aku dapat menjalaninya menuju kedewasaan yang benar. Jangan biarkan aku berjalan sendiri, Tuhan, melainkan ubahlah aku agar hidupku benar-benar bermakna, tidak hanya berorientasi kepada diri sendiri, atau kelompokku saja, melainkan bisa juga berguna untuk orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus, Juruselamatku. Amin. Diunduh dari 1Sementara itu, media massa juga mempromosikan ide-ide bahwa kulit yang berwarna putih itu lebih cantik daripada kulit yang berwarna lebih gelap. Akibatnya, orang-orang yang kulitnya berwarna agak gelap mungkin akan merasa rendah diri karena kurang cantik. Contoh ajaran palsu lainnya adalah gagasan-gagasan yang ditanamkan kepada kita lewat iklan yang mengatakan bahwa orang sukses adalah orang yang merokok jenis rokok tertentu, atau mengendarai mobil tertentu. Benarkah demikian? Pada kenyataannya kita tahu bahwa rokok justru merusakkan kesehatan. Bagaimana mungkin orang yang merokok justru digambarkan sebagai orang yang sukses? Lalu, bagaimana orang yang mengendarai mobil jenis tertentu bisa dibilang sukses, apabila mobil itu ternyata adalah milik majikannya? Atau mobil itu dibeli dengan uang hasil korupsi? Coba perhatikan berita seperti di bawah ini Tribun News, 16 Juni 2010 “Menelisik Rp 99 Miliar Kekayaan Gayus Tambunan” Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, penyidik berhasil menyita kekayaan Gayus senilai Rp 74 miliar. Uang tersebut diletakkan Gayus di safety box di bank Mandiri dan hanya dirinya yang dapat membukanya. “Terdiri dari mata uang asing dan logam mulia,” ujar Edward di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 15/6. Selain menyita Rp 74 miliar itu, penyidik juga menyita Sumber dokumen Kemdikbud Gambar Iklan sebagai ajaran palsu Diunduh dari 2harta kekayaan Gayus senilai Rp 11 miliar yang merupakan bagian dari Rp 25 miliar harta kekayaan Gayus yang disimpan di 24 rekening yang ada di tiga bank. Uang Rp 25 miliar itu sebelumnya sempat mengalir ke berbagai muara setelah Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim kala itu, Brigjen Pol Raja Erizman mengeluarkan surat penerbitan pembukaan blokir rekening yang menympan dana sebesar Rp 25 miliar itu. Sebenarnya, penyidik sendiri menemukan uang Gayus kala blokir itu dibuka mencapai Rp dan US$ “Itu terdiri dari beberapa lembar saham yang dibeli kemudian ada disimpan dalam bentuk tabungan, mata uang, valuta asing. Kemudian ada yang di depositokan. Kemudian ada yang di rekening bank dan ada yang juga dalam bentuk dia beli saham,” jelas Edward merinci Rp 11 miliar yang telah berhasil disita penyidik. Jika ditotal maka Rp 85 miliar dari Rp 99 miliar kekayaan Gayus berhasil dikuras polisi. Sementara sisanya, Rp 14 miliar yang juga merupakan bagian dari Rp 25 miliar masih “misterius”. Membaca laporan di atas, muncullah berbagai pertanyaan, bagaimana mungkin seorang pegawai pemerintah sekelas Gayus Tambunan bisa memiliki uang begitu banyak sehingga hartanya berlimpah ruah? Ternyata semuanya hasil korupsi. Ia telah membantu sejumlah perusahaan yang mestinya membayar pajak yang tinggi, dan untuk itu ia mendapatkan bayaran dalam jumlah besar. Bagaimana orang bisa terjatuh ke dalam kehidupan seperti itu? Tampaknya banyak orang yang kini terbius oleh gambaran-gambaran bahwa sukses seseorang hanya bisa diukur lewat apa yang ia punyai – entah berupa rumah, tanah, kendaraan mewah, perhiasaan-perhiasan berharga, logam mulia, dll. F. Kekayaan dan Sukses dengan Jalan Pintas Semakin banyak orang yang percaya akan ajaran palsu bahwa sukses dapat dicapai dengan jalan pintas. Ketika kekayaan menjadi ukuran sukses seseorang, semakin banyak pula kita melihat bagaimana orang-orang yang duduk di jabatan-jabatan yang “basah” – entah di pemerintahan ataupun di kantor-kantor swasta – bisa dengan cepat menjadi kaya raya. Hal ini tampaknya disebabkan oleh pergeseran nilai-nilai di masyarakat kita yang sangat menonjolkan kekayaan materi dan kesenangan badaniah Diunduh dari 3hedonisme sebagai ukuran sukses di masa kini. Karena nilai-nilai itu yang ditunjukkan sebagai kelaziman – antara lain lewat iklan-iklan di media massa, dan bahkan juga oleh pemberitaan-pemberitaan tentang gaya hidup para selebritis di negara kita – maka orang-orang pun berbondong-bondong meniru gaya itu. Namun, dari mana mereka memperoleh uang untuk membiayai gaya hidup itu? Untuk maksud tersebut tidak jarang kita menemukan orang-orang yang bersedia mengambil jalan pintas, entah lewat korupsi, berjualan narkoba yang harganya sangat mahal, menyelundupkan narkoba dan barang-barang terlarang lainnya, atau bahkan menjual diri. Sebuah berita mengejutkan terjadi di salah satu kota di Pulau Jawa. Dilaporkan bahwa seorang murid SMP terlibat dalam praktik pelacuran. Ia menjual teman-temannya yang masih duduk di SMA untuk melayani laki-laki hidung belang sebagai pelacur, hanya karena anak-anak itu ingin memiliki HP “pintar” Blackberry Kompas, “Ingin Punya BB, Siswi SMA di Surabaya Jual Diri,” 9 Juli 2013. Bukankah ini tragis? Mengapa remaja-remaja itu tidak berpikir jauh tentang masa depan mereka? Bukankah semua ini tanda-tanda ketidakdewasaan? Kita sudah melihat di atas uraian tentang berbagai ajaran palsu yang dianjurkan oleh para guru dan nabi palsu modern di masa kini. Apa yang kita lihat sejauh ini, ajaran-ajaran palsu itu bukan sekadar ajaran agama atau keyakinan kita tentang Tuhan kita dan karya penyelamatan-Nya. Yang kita lihat adalah ajaran-ajaran yang mungkin dalam pemahaman kita jauh dari pengertian kita tentang agama. Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita bahwa agama Kristen akan menyebut nilai-nilai yang berlaku luas di masyarakat kita itu sebagai “ajaran palsu.” Namun kita tidak bisa menolak semua itu. Tuhan Yesus sendiri pernah mengatakan, Manusia hidup bukan dari roti saja, “tetapi dari setiap irman yang keluar dari mulut Allah” Mat. 44. Maksud ayat ini bukanlah semata-mata supaya kita rajin membaca Alkitab, melainkan terutama sekali supaya kita bisa mengenali ajaran-ajaran yang merendahkan nilai-nilai kehidupan, yang membuat hidup tidak lain daripada sekadar memenuhi kebutuhan biologis semata-mata. Bacaan dari Surat Efesus di atas sudah mengingatkan kita bahwa Tuhan ingin agar kita bertumbuh menuju kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan… Ef. 413-14 Diunduh dari 4Hidup kita tidak boleh dijadikan dangkal dengan sekadar memenuhi kebutuhan materi dan mencari kekayaan semata-mata, atau malah mengikuti nilai-nilai yang dipromosikan oleh banyak orang di dunia ini. Bacaan dari Surat Kolose mengingatkan, … supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah… Kol. 19-10 G. Kedewasaan Penuh dalam Hubungan dengan Orang Lain Pada bait ketujuh puisi Kliping di atas, ia mengatakan demikian Jika kau dapat berbicara kepada rakyat jelata dan mempertahankan kebajikanmu, Atau berjalan dengan raja-raja – tanpa kehilangan hubungan dengan rakyat biasa; Jika tiada musuh atau teman tercinta dapat melukaimu; Jika semua orang menghargaimu, tapi tak berlebihan; Kipling mengatakan, orang yang dewasa adalah orang yang bisa berbicara kepada rakyat kecil, namun tetap mempertahankan kebajikannya. Kalaupun ia bisa berjalan dengan raja-raja, hal itu tidak menjadikannya sombong dan berkepala besar. Rasanya tidak banyak orang yang bisa bertindak seperti ini. Di dunia kita bisa melihat hanya segelintir orang yang mampu bersikap seperti ini dengan tulus. Dalam sebuah perjalanan kampanyenya, ketika merasa lapar, Presiden Obama tidak segan-segan berhenti di sebuah restoran hamburger – makanan siap saji yang dianggap sebagai makanan murah. “OMG! President Obama eats at South Miami burger joint,” Miami Herald, 20 September 2012. Ia tidak segan-segan makan di tempat murahan seperti itu. Orang yang dewasa dan matang kepribadian dan pemikirannya, pasti tidak akan canggung-canggung melakukan hal-hal yang di mata orang lain mungkin dianggap akan merendahkan derajat dan kedudukannya. Ia akan mampu memperlakukan setiap orang dengan cara yang sama. Ia tidak kikuk bergaul dengan orang-orang kecil – termasuk mereka yang disingkirkan dan dilupakan masyarakat umum – atau pun berhadapan dengan orang-orang yang berjabatan tinggi. Diunduh dari 5Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus pun pernah melakukan hal seperti itu, makan di tempat-tempat yang sederhana. Ia pernah diundang oleh Simon, seorang Farisi yang kaya, untuk makan di rumahnya. Luk. 736-50 Namun di pihak lain, Ia pun tidak segan-segan duduk dan makan di antara para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Mrk. 213-16 Dengan kata lain, Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Bahkan sebaliknya, Ia berusaha mendekatkan diri dengan orang-orang yang disingkirkan oleh masyarakat, supaya dengan demikian mereka bisa diterima lagi oleh masyarakat, dan dengan demikian dapat diharapkan bahwa mereka bisa hidup seperti banyak orang lainnya. Inilah yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Surat Kolose di atas tentang pertumbuhan pribadi seorang Kristen, “…tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” Kol. 415 Dengan berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, kita bertumbuh ke arah Kristus. Dan kalau Kristus sendiri bersikap terbuka kepada siapapun, maka kita pun terpanggil untuk bersikap terbuka kepada orang lain. Janganlah kita menjauhkan diri dari orang lain hanya karena mereka berbeda latar belakang suku, agama, kelas sosial, warna kulit, dll. Kedewasaan penuh yang kita lihat di dalam diri Yesus adalah kehidupan yang berfokus pada kepentingan orang lain, demi kemuliaan Allah. Itulah yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 23-4, “Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Apakah ini berarti orang Kristen tidak boleh memperhatikan kepentingannya sendiri? Sudah tentu tidak. Paulus ingin menekankan agar kita tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain. H. Rencana Hidup Saya Coba buat rencana tentang bagaimana kamu merencanakan kehidupanmu agar bisa bertumbuh menuju kedewasaan yang benar. Hal-hal apa yang dapat kamu lakukan supaya hidupmu bermakna? Bidang studi apakah yang akan kamu pilih agar bisa mengembangkan hidup yang bermakna dan tidak dangkal itu? Jika waktu yang tersedia cukup, kamu dapat membacakan rencana hidupmu. Jika tidak, kumpulkanlah untuk dinilai oleh gurumu. Diunduh dari 6I. Rangkuman Kedewasaan yang benar yang mestinya terjadi pada hidup kita masing-masing adalah sikap hidup yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh pendapat orang-orang di sekitar kita. Kedewasaan yang benar itu mestinya tampak dalam kemampuan kita ketika kita diperhadapkan dengan berbagai ajaran, pemikiran, ilosoi, bahkan juga iklan-iklan yang mengajarkan sukses, keberhasilan, kekayaan, kemasyhuran yang mudah dengan jalan pintas. Alkitab justru mengajarkanyang sebaliknya. Kedewasaan yang benar adalah kedewasaan yang berprinsip, yang didasarkan pada irman Tuhan. J. Doa Tuhan, pimpinlah hidupku agar aku dapat menjalaninya menuju kedewasaan yang benar. Jangan biarkan aku berjalan sendiri, Tuhan, melainkan ubahlah aku agar hidupku benar-benar bermakna, tidak hanya berorientasi kepada diri sendiri, atau kelompokku saja, melainkan bisa juga berguna untuk orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus, Juruselamatku. Amin. Diunduh dari Terkadangtingkat kedewasaan seseorang bisa dilihat dari penilaian orang lain. Secara umum, seorang dapat dikatakan dewasa apabila ia telah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jelek (atau benar salahnya sesuatu). Namun dalam Islam, seorang dewasa adalah yang telah mampu memilih dan memilah serta mengkategorikan mana yang perintah dan
- Menjalani hubungan butuh kedewasaan, dan usia bukan patokan untuk menilai kedewasaan seseorang. Menjadi dewasa adalah sebuah kerja keras. Untuk menjadi dewasa dalam menjalani hubungan, setidaknya ada 8 hal yang perlu diperhatikan, dipelajari, dan dilakukan. Seperti dilansir Boldsky, Senin 7/10/2019, berikut 8 cara menjalani hubungan yang dewasa. 1. Tidak egoisJika Anda ingin hubungan bertahan lama, Anda harus membuang keegoisan. Ketika berada dalam suatu hubungan, Anda harus memikirkan pilihan pasangan. Ini akan memvalidasi fakta bahwa Anda benar-benar peduli pada pasangan dan berkomitmen pada itu. Selain itu, dengan cara ini, Anda akan menghindari pertengkaran yang buruk yang mungkin sering menyebabkan percekcokan. 2. Saling percaya dan menghargai Jumlah kepercayaan dan rasa hormat yang Anda miliki untuk pasangan mencerminkan tingkat kedewasaan yang Anda miliki dalam hubungan. Terkadang, ketika ada kesalahpahaman antara Anda dan pasangan, Anda harus memercayai pasangan. Bahkan, jika Anda kesal dengan perilaku pasangan atau tidak menyetujuinya, Anda harus mendukung pasangan ketika Anda berdua berada di depan umum atau menghadiri suatu acara. Alih-alih marah, Anda bisa menyuarakan pendapat Anda dan menyelesaikan masalah dengan matang. Baca Juga Momen Sepasang Kekasih Berpelukan Terseret Arus Banjir Bandang Sembahe 3. Jangan berharap dari pasanganTidak ada manusia yang sempurna, dan oleh karena itu, sangat kekanak-kanakkan mengharapkan itu dari pasangan. Mengomel tentang kekurangan pasangan mungkin membuat hubungan menjadi lebih buruk. Hidup tidak hitam dan putih, begitu pula dengan hubungan. Selalu ada area abu-abu. Singkatnya, Anda harus selalu menerima kekurangan pasangan dan tidak menghakimi dia berdasarkan kelemahannya. Tetapi, jika Anda marah dan mengucapkan kata-kata negatif, hubungan Anda mungkin akan menderita. Anda harus memuji ketidaksempurnaannya. Dengan cara ini, kedewasaan Anda akan tercermin. 4. Bersabar dan toleransi Suatu hubungan ada up and down. Jika Anda rentan, hal lain mungkin menjadi lebih buruk. Selama perkelahian juga, Anda harus tetap tenang. Bahkan jika Anda tahu pasangan salah, alih-alih berteriak, sebaiknya bersabar. Setelah pasangan dalam suasana hati tenang, Anda dapat menjelaskan kepadanya. Kedewasaan adalah ketika Anda tetap tenang dan sabar bahkan selama masa-masa sulit. 5. Prioritaskan kebutuhan pasanganAnda harus memahami kebutuhan satu sama lain dan kemudian hubungan Anda akan menjadi indah secara otomatis. Ini tidak hanya akan menunjukkan tingkat kedewasaan, tetapi menunjukkan bahwa Anda peduli dengan kebahagiaan pasangan. 6. Memahami perspektifnyaTerkadang, mungkin Anda tidak dapat memahami perspektif pasangan atau sebaliknya. Oleh karena itu, sebagian besar waktu, pasangan membuang ide pasangannya, percaya bahwa orang lain itu salah. Kedewasaan adalah ketika Anda mempertimbangkan pilihan pasangan juga, sebelum mengambil keputusan. 7. Menerima kesalahanMenerima kesalahan dan meminta maaf adalah cara lain untuk menunjukkan kedewasaan terlepas dari kenyataan bahwa Anda tidak bersalah. Anda harus memahami bahwa hubungan Anda jauh lebih penting dan bukan situasi khusus itu. Tetapi, juga perlu membuat pasangan Anda memahami kesalahan mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak merasa terhina atau tersinggung. Baca Juga Pasangan Kekasih yang Buang Bayi di Lampung Timur Dibebaskan, Ini Alasan Polisi Jika pasangan Anda melakukan kesalahan, Anda perlu membantu pasangan menyadari kesalahannya tetapi dengan cara yang tenang. Anda dapat mengatakan, 'Saya pikir kamu lupa mengunci pintu saat pergi tadi pagi. Aku tahu kamu tidak akan mengulanginya.' Apalagi, jika pasangan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan olehnya, Anda harus memaafkan. Sebab dendam tidak sehat untuk hubungan apa pun.
G Kedewasaan Penuh dalam Hubungan dengan Orang Lain. Pada bait ketujuh puisi Kliping di atas, ia mengatakan demikian: Jika kau dapat berbicara kepada rakyat jelata dan mempertahankan kebajikanmu, Atau berjalan dengan raja-raja - tanpa kehilangan hubungan dengan rakyat biasa; Jika tiada musuh atau teman tercinta dapat melukaimu; Jika semua
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menyambung tulisan sebelumnya, Kedewasaan Emosional dan Kedewasaan Sosial, saya menyempitkan kedewasaan pada kedewasaan sosial. Sekali lagi, saya sekadar menanggapi tulisan Eddy Sutanto yang berjudul “Menuju Kedewasaan Intelektual dan Kedewasaan Spiritual”.Kedewasaan berkaitan dengan diri sendiri. Sosial berkaitan dengan orang lain. Ketika menjadi “kedewasaan sosial”, tentu saja diri sendiri berkaitan dengan ruang lingkup sekitar. Ruang lingkup sekitar dimulai dari lingkup kecil, yaitu rumah tangga atau keluarga terdekat. Lebih luas lagi adalah rumah tetangga RT, saudara-saudara, dan pergaulan terdekat. Semakin luas pada satu wilayah daerah lokal-regional. Meningkat lagi ke ranah nasional dan tulisan Eddy terdapat dua kedewasaan yang diunggulkan dalam ranah negara dan berkaitan dengan situasi Pemilihan Presiden Pilpres 2014, yaitu kedewasaan intelektual dan kedewasaan spiritual. Sementara kedewasaan emosional sempat diabaikannya seperti yang tertulis, “Kedewasaan intelektual, tentunya berkaitan erat sekali dengan logika berpikir, bukan dipengaruhi oleh emosional/ keinginan yang berlebihan, tapi cara berpikir haruslah didasari logika, dan tidak akan mempengaruhi emosi kita.”Mengenai kedewasaan spiritual, Eddy sempat menyinggung suatu sosok’ dan sosok lainnya’, yaitu “sesama manusia”. Saya persempit menjadi “manusia”. Kalau “manusia” hanya bersubstansi secara “intelektual” dan “spiritual”, adakah? Barangkali dalam diri Eddy hanya bersubstansi “intelektual-spiritual” tanpa “emosional”. Barangkali tidak saya abaikan adalah proses menuju kedewasaan intelektual dan spiritual. Mungkin kedewasaan spiritual dapat terjadi melalui proses pribadi individual, yaitu proses suatu pribadi memahami Penciptanya. Apakah proses tersebut kemudian tidak berhubungan dengan orang lain sebagai ejawantah manusia sebagai makhluk sosial? Tentu saja berhubungan, bukan?Lalu, ketika terjadi hubungan dengan orang lain, semisal tetangga, apakah kedewasaan spiritual itu cukup? Kalau orang lain itu tidak memiliki kedewasaan spiritual yang sama, lebih-lebih berbeda aliran spiritual, bisakah terjalin suatu hubungan yang selalu harmonis dan seterusnya apalagi menyangkut pergaulan dalam negara?Lalu, proses menuju kedewasaan intelektual. Apakah batasan atau ukuran “intelektual” tersebut? Kalau hanya seorang diri, sejauh mana “manusia” bisa meraih kedewasaan intelektual tanpa adanya orang lain? Belajar sendiri di rumah tanpa pernah bersekolah?Barangkali saja kedewasaan intelektual Eddy diperoleh sendiri di dalam kamarnya tanpa pernah bersekolah. Tapi, apakah itu mungkin? Saya yakin, kedewasaan intelektual Eddy juga diperoleh dari bangku sekolah pendidikan. Artinya, selama bersekolah, Eddy pasti mengalami pendewasaan emosional-sosial bersama teman-teman sekolah dan barangkali tidak juga. Eddy tidak pernah bersekolah dan tidak mengalami proses sosialisasi dengan lingkungannya. Oleh karenanya Eddy hanya memahami “kedewasaan intelektual” dam “kedewasaan spiritual”. Tidak peduli pada “kedewasaan emosional” dan “kedewasaan sosial”.Hebatnya, dengan dua kedewasaan intelektual-spiritual tersebut, Eddy membahas persoalan yang begitu luas, yakni negara Indonesia. Saya tidak berani membayangkan jika kedewasaan spiritual-intelektual diunggulkan dalam suatu pergaulan antarmanusia tanpa mengindahkan emosional perasaan orang lain dan sosial lebih dari seorang lain. Istilah “tenggang rasa”, “tepa selira”, “solidaritas”, “empati” dan sejenisnya, dari tulisan Eddy itu, seolah tidak diperlukan sebagai realitas “manusia” dan “negara” negara Indonesia.Menurut saya, pernyataan Eddy bahwa “Momen saat ini, adalah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, memilih Presiden dengan cara yang sangat demokratis, dimana tidak tercermin hal seperti di Indonesia di Negara-negara tetangga kita” sangat bertolak belakang kontradiktif dengan fokusnya pada “kedewasaan intelektual” dan “kedewasaan spiritual”. Mengapa? Jelas, kata “bangsa”, “demokratis”, dan “negara-negara-negara tetangga” itu sudah terlepas dari diri sendiri individual dan merupakan suatu lingkup sosial pergaulan antarmanusia.Suatu realita di Indonesia, terdapat beberapa orang yang sudah dewasa secara spiritual-intelektual tetapi dengan lantang mengobarkan “perang Badar”, atau “memfitnah” melalui media massa hingga “tindakan anarkis-berdarah” terhadap “manusia” lainnya semacam “Yogyakarta Berdarah”, atau minimal kasus “melempar handphone”. Mengapa hal itu terjadi? Bukan mustahil akibat tidak mengalami kedewasaan emosional dan sosial. Tidak ada empati, belas kasihan, tenggang rasa, dan rasa berkaitan dengan Pilpres 2014 ini, hubungan “manusia” Indonesia tidaklah cukup berhenti pada “kedewasaan intelektual-spiritual”. Pemahaman kedewasaan intelektual mengenai ke-Tuhan-an kedewasaan spiritual tidaklah cukup hanya sebatas “sesama agama” atau “sesama pendukung capres”, bukan?Dan, menyinggung kata “Indonesia”, sangat jelas berkaitan dengan “sesama bangsa-warga negara” yang ber-bhinneka tunggal ika. Artinya, untuk kepentingan berbangsa-bernegara apalagi dalam suasana Pilpres sekarang ini, sangatlah diperlukan kedewasaan emosional dan kedewasaan sosial, selain kedewasaan dengan kedewasaan yang lengkap kedewasaan intelektual-spiritual-emosional-sosial, persoalan kebangsaan dan nasional, tentu saja, akan lebih mudah disolusikan. Bersama sebagai sesama bangsa Indonesia ini jelas merupakan kedewasaan sosial, niscaya kebaikan dan kemajuan Indonesia bisa benar-benar diperjuangkan dan diwujudkan, meski tidaklah bisa langsung sempurna dalam waktu satu-dua minggu sejak seseorang terpilih menjadi presiden Republik Indonesia.*******Sabana Karang, 2014 Lihat Catatan Selengkapnya
JendelaJohari ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut: Open. Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Dok. Thinkstock Jakarta - Kedewasaan memang menjadi suatu konteks yang sulit diukur ataupun dipahami. Tak jarang pula hal ini menjadi alasan sebuah hubungan asmara kandas di tengah kedewasaan seseorang tidak dapat serta merta dilihat dari tua atau mudanya usia. Orang yang berusia lebih tua belum tentu lebih dewasa dibandingkan mereka yang usianya lebih muda dan sebaliknya. Seperti kata pepatah, "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah sebuah pilihan."Begitupun yang diungkap oleh psikolog dan juga konsultan cinta Wolipop, Ratih Ibrahim. "Kedewasaan seseorang dapat terlihat dari kematangan dan kemandiriannya dalam berpikir, merasa dan bertingkah laku," tutur kualitas hubungan yang lebih baik, kedewasaan memang diperlukan. Namun bukannya harus memaksa atau berpura-pura, melainkan dibuktikan dengan Juga 50 Inspirasi Gaun Pengantin 2015 Perilaku yang dimaksud tercermin dari bagaimana seseorang dapat menarik pelajaran dari setiap pengalaman hidupnya. Seperti yang diungkap Ratih, proses ini akan berkembang dan mengubah kepribadian seseorang jika yang bersangkutan mau belajar dari bagaimana cara menunjukkan kedewasaan? Yang pertama, Anda dapat menggunakan pengalaman di hubungan terdahulu sebagai pembelajaran untuk instropeksi diri. Belajar dari pengalaman akan membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih matang dari cara berpikir. Dengan begitu Anda akan mampu berpikir mandiri dalam membuat pilihan hidup dengan segala pertimbangan dan hanya itu, pribadi yang lebih matang juga membuat perasaan lebih stabil sehingga bisa lebih tenang dalam menghadapi segala persoalan. "Seseorang yang matang akan mampu tidak bergantung pada penilaian orang lain akan dirinya melainkan dapat menghargai diri sendiri dengan lebih baik dari waktu ke waktu," tambah Ratih lagi. Alissa Safiera/Hestianingsih

Kedewasaan seseorang dapat terlihat dari kematangan dan kemandiriannya dalam berpikir, merasa dan bertingkah laku," tutur Ratih. Demi kualitas hubungan yang lebih baik, kedewasaan memang diperlukan. Namun bukannya harus memaksa atau berpura-pura, melainkan dibuktikan dengan perilaku. Baca Juga: 50 Inspirasi Gaun Pengantin 2015

Lagi Rame! Pentingnya Izin Perpanjangan Izin Pemakaman Aturan dan Mahalnya Biaya Pemakaman di Jerman Denver Nuggets Juara NBA 2023! Study Tour, Bagian Kurikulum? Study Tour, antara Manfaat dan Kendala Wisata yang Cocok untuk Study Tour Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Pembaca Atlet Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu. Selanjutnya Tutup Pendidikan Pilihan 25 Februari 2023 1041 Diperbarui 26 Februari 2023 1050 129 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah Anda pernah merasa sulit untuk menghadapi situasi sulit atau mengatasi emosi negatif? Apakah Anda sering terjebak dalam siklus konflik atau kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar Anda? Kedewasaan emosional dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai kebahagiaan yang lebih besar dalam Anda telah mencapai kedewasaan emosional, Anda mampu mengelola emosi Anda dengan lebih baik, berkomunikasi dengan lebih efektif, dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri seseorang yang telah mencapai kedewasaan emosional dan bagaimana kita dapat mengembangkan kualitas ini dalam diri kita sendiri. Siap untuk menemukan potensi diri Anda yang lebih dalam? Mari kita mulai. Ketika seseorang telah dewasa secara emosional, ia akan menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari kebijaksanaan dan kematangan yang tidak terlihat pada orang yang masih dalam tahap perkembangan emosional. Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai kedewasaan emosional, dan di bawah ini adalah beberapa diantaranyaAnda memiliki kontrol diri yang lebih baik Salah satu ciri yang paling jelas dari kedewasaan emosional adalah kemampuan untuk mengontrol diri Anda sendiri. Anda akan belajar untuk tidak terlalu terbawa emosi ketika menghadapi situasi sulit atau menantang, dan mampu mengatasi tekanan dan stres dengan lebih dapat memahami dan mengekspresikan emosi dengan baik Selain memiliki kontrol diri yang lebih baik, Anda juga mampu memahami dan mengekspresikan emosi Anda dengan baik. Anda dapat mengenali dan mengatasi emosi Anda, serta berbicara dengan jujur tentang perasaan Anda dengan orang dapat menerima kritik dengan baik Ketika Anda telah dewasa secara emosional, Anda mampu menerima kritik dengan baik tanpa merasa tersinggung atau defensif. Anda menganggap kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan tidak mengambilnya secara lebih sabar dan penuh pengertian Anda mampu menjadi lebih sabar dan penuh pengertian terhadap orang lain, terutama ketika mereka mengalami kesulitan atau mengalami situasi yang sulit. Anda belajar untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain, dan mampu merespons dengan cara yang penuh kasih sayang dan memiliki harga diri yang sehat Ketika Anda telah mencapai kedewasaan emosional, Anda memiliki harga diri yang sehat dan percaya pada diri sendiri. Anda tidak terlalu membandingkan diri Anda dengan orang lain atau merasa inferior ketika Anda berada di sekitar mereka. Sebaliknya, Anda memiliki rasa percaya diri yang sehat dan mampu menghargai diri dapat membuat keputusan yang tepat Anda mampu membuat keputusan yang tepat dan bijaksana, berdasarkan pada pemikiran yang rasional dan tidak terlalu dipengaruhi oleh emosi. Anda belajar untuk melihat konsekuensi jangka panjang dari setiap keputusan yang Anda buat, dan mampu mengambil risiko ketika terbuka terhadap perubahan Ketika Anda dewasa secara emosional, Anda menjadi lebih terbuka terhadap perubahan dan siap untuk beradaptasi dengan situasi baru. Anda tidak takut untuk mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah. Itulah beberapa ciri-ciri dari seseorang yang telah mencapai kedewasaan emosional, yang dapat dikenali dari cara ia bertutur dengan bahasa yang baik. Selain ciri-ciri tersebut, terdapat juga beberapa tanda lainnya, di antaranyaAnda mampu memaafkan Sebagai manusia, kita seringkali disakiti oleh orang lain. Ketika Anda telah dewasa secara emosional, Anda mampu memaafkan orang lain yang telah membuat kesalahan atau menyakiti Anda. Anda belajar untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan, dan mampu melepaskan dendam atau ketidaksukaan Anda terhadap orang mampu menjaga hubungan yang sehat Kedewasaan emosional juga dapat dilihat dari kemampuan Anda untuk menjaga hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar Anda. Anda mampu menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang lain, dan belajar untuk mengatasi konflik dengan cara yang sehat dan memiliki rasa humor yang baik Terakhir, seseorang yang telah dewasa secara emosional juga memiliki rasa humor yang baik. Anda mampu melihat sisi lucu dari situasi atau diri Anda sendiri, dan belajar untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi masalah atau ada banyak ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai kedewasaan emosional, tidak semua orang akan menunjukkan tanda-tanda ini dalam waktu yang sama atau dalam tingkat yang sama. Namun, dengan mengembangkan kesabaran, kerendahan hati, dan kemauan untuk belajar, kita semua dapat mencapai tingkat kedewasaan emosional yang lebih tinggi. Dan ketika kita berbicara dengan bahasa informal yang santai dan mengalir, kita mungkin dapat memperlihatkan sisi kemanusiaan kita yang lebih hangat dan pustakaBerikut adalah beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan artikel tentang ciri-ciri seseorang yang telah dewasa secara emosionalGoleman, D. 1995. Emotional intelligence. New York Bantam M. A., Rivers, S. E., & Salovey, P. 2011. Emotional intelligence Implications for personal, social, academic, and workplace success. Social and Personality Psychology Compass, 51, R. C., Price, R. H., & Wortman, C. B. 1985. Social factors in psychopathology Stress, social support, and coping processes. Annual Review of Psychology, 36, J. D., Salovey, P., & Caruso, D. R. 2008. Emotional intelligence New ability or eclectic traits? American Psychologist, 636, J., Smith, M., & Shubin, J. 2018. The role of emotional intelligence in communication. Retrieved from M. A., & Katulak, N. A. 2006. Emotional intelligence in the classroom Skill-based training for teachers and students. In J. Ciarrochi, J. P. Forgas, & J. D. Mayer Eds., Emotional intelligence in everyday life A scientific inquiry pp. 265-284. New York Psychology B. R., & Gignac, G. E. 2009. A multinational validation of the Emotional Intelligence Scale. International Journal of Selection and Assessment, 172, 143-151. Lihat Pendidikan Selengkapnya

Ketikadia menjawab, gali lebih dalam lagi sehingga kamu tahu bagaimana perasaan dia tentang hal itu. Apa yang dia rasakan terhadap orang-orang di lingkungan kerja atau keluarga? Dengan bertanya, kamu jadi bisa mengetahui bagaimana kedewasaan seseorang sangat diperlukan dalam sebuah hubungan jangka panjang. Kamu juga bisa menciptakan kedekatan
Sepatutnya makin serius hubungan yang dijalani maka, makin tinggi komitmen dan juga kompromi yang ada satu sama lain. Hal demikian juga tak luput dari kedua pihak yang mampu bersikap dewasa dalam hubungan yang hal demikian tak selamanya bisa konsisten dilakukan sebab, melawan ego atau emosi sendiri adalah musuh terbesar dalam sebuah hubungan. Semakin langgeng dan harmonisnya hubungan maka, ada dua orang yang belajar untuk mempertahankan satu sama saja lima hal yang harus dipertahankan dalam upaya mendewasakan diri di dalam hubungan?1. Komunikasi sehat dan stabilUnsplash/Allef ViniciusTanpa diminta apalagi disuruh, pasangan yang telah paham apa pentingnya komunikasi telah mengindikasikan sikap yang bijak dan komunikasi yang sehat dan stabil harus dibangun oleh kedua pihak. Karena tersebut nyatanya bisa jadi hal yang bisa memicu keretakan hubungan. Sebab, komunikasi yang terhambat bisa menimbulkan sebuah masalah yang akan membawa hubungan jauh dari kata harmonis Mengatasi masalah dengan kepala dinginUnsplash/sarandy westfallTak selamanya kedewasaan ditentukan oleh faktor usia karena tak sedikit dalam hubungan, pasangan masih bertindak kekanakan ketika menghadapi suatu berusaha untuk menyelesaikan, banyak yang malah mengabaikan, berlari atau bahkan melampiaskan emosi pada pasangan soal masalah yang ditemui. Pasangan yang dewasa mampu mengendalikan dirinya dengan baik, sehingga tak akan merespons atau menanggapi masalah dengan emosi atau sikap yang negatif. Tetapi, dengan pikiran yang jernih dan sikap yang bertanggung jawab. Baca Juga Awas! Ini 5 Pondasi Awal Hubungan yang Bikin Mudah Goyah & Pisah 3. Tak ragu untuk meminta maaf bila melakukan semua orang berbesar hati mengakui kesalahan yang telah dia perbuat. Hal ini tentu juga sangat penting dalam hubungan, yang mana dengan mengakui kesalahan lalu meminta maaf mampu meredakan situasi yang awalnya cukup tidak mengakui kesalahan, meminta maaf lalu berusaha memperbaiki yang keliru adalah tindakan yang tepat. Sebab, dengan demikian pasangan akan merasa dihargai dan akan mengapresiasi sikapmu sebagai bagian dari kedewasaan dalam Tak pernah menolak ajakan diskusi Unsplash/Artur TumasjanDiskusi tak selalu harus membicarakan sebuah masalah atau hal yang serius. Diskusi juga bisa menjadi wadah untuk menyampaikan dan menerima masukan dan saran satu sama lain dengan baik dan diskusi juga bisa dilakukan sebagai upaya bertukar ide serta tujuan bersama. Apa yang harus dipertahankan dari hubungan atau yang harus lekas diperbaiki segera supaya tidak menimbulkan sebuah masalah Sembari menjalani hubungan, cita-cita dan impian juga tak kendur diperjuangkanUnsplash/Wei-Cheng WuKedewasaan dalam hubungan juga bisa dilihat dari sejauh mana kamu fokus dan konsisten pada cita-cita atau impian yang sedang diperjuangkan susah payah selama ini. Cinta dalam hubungan tidak menjadikanmu kendur dalam memacu semangat mewujudkan keinginan. Justru kamu dan pasangan bisa sama-sama mendukung dalam suka dan dalam situasi yang sulit dalam hubungan memiliki banyak kebaikan. Karena kamu dan pasangan sama-sama mau mengecilkan ego yang berpotensi merusak jalannya hubunganmu ke depan. Baca Juga 5 Sikap yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Hubungan Sudah Mulai Serius IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. 7bRcsm.
  • l4kl0zqruk.pages.dev/293
  • l4kl0zqruk.pages.dev/151
  • l4kl0zqruk.pages.dev/177
  • l4kl0zqruk.pages.dev/488
  • l4kl0zqruk.pages.dev/297
  • l4kl0zqruk.pages.dev/424
  • l4kl0zqruk.pages.dev/454
  • l4kl0zqruk.pages.dev/154
  • kedewasaan penuh dalam hubungan dengan orang lain